Tugas Jurnal 1
Berikut 5 poin penting yang mencakup isi utama artikel “Industry 4.0 and sustainability: Towards conceptualization and theory” oleh Beltrami, Orzes, Sarkis, dan Sartor (2021)
1. Keterkaitan kompleks antara Industry 4.0 dan keberlanjutan (sustainability)
Artikel ini menegaskan bahwa hubungan antara adopsi teknologi Industry 4.0 dan praktik keberlanjutan tidak sederhana — terdapat elemen saling mendukung (complements) dan konflik (tensions). Beberapa teknologi dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan mengurangi limbah, tetapi di sisi lain dapat menimbulkan konsumsi energi tambahan atau limbah elektronik.
2. Kerangka konseptual: Teknologi, praktik keberlanjutan, dan performa keberlanjutan
Penulis menyusun kerangka konseptual yang menghubungkan tiga elemen kunci: (a) teknologi Industry 4.0 (misalnya IoT, kecerdasan buatan, big data, sistem siber-fisik, manufaktur aditif), (b) praktik keberlanjutan di perusahaan (misalnya daur ulang, efisiensi energi, logistik hijau), dan (c) performa keberlanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi). Kerangka ini juga memasukkan faktor‐faktor moderasi (kesiapan organisasi, regulasi, keterlibatan stakeholder) yang memengaruhi hubungan antar elemen tersebut.
3. Dampak ganda (positif dan negatif) teknologi Industry 4.0 terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi
Artikel memaparkan bahwa teknologi Industry 4.0 bisa membawa manfaat seperti penghematan energi/material, optimasi proses, pengurangan limbah, peningkatan produktivitas, perbaikan kondisi kerja, dan fleksibilitas produksi. Namun, penulis juga mencatat risiko seperti tingginya konsumsi energi perangkat digital, limbah elektronik (e-waste), potensi penggantian tenaga kerja manusia, dan tantangan privasi/data.
4. Peran praktik keberlanjutan sebagai mediator antara teknologi dan performa keberlanjutan
Penulis mengusulkan bahwa efek teknologi Industry 4.0 terhadap performa keberlanjutan tidak selalu langsung, tetapi dapat melalui perantara atau praktik keberlanjutan. Artinya, adopsi teknologi harus diikuti dengan penerapan praktik seperti integrasi siklus tertutup (closed-loop), pemantauan energi, dan pengelolaan limbah agar dampaknya positif terhadap keberlanjutan.
5. Faktor moderasi dan arah penelitian lanjutan
Artikel menyoroti bahwa agar hubungan teknologi → keberlanjutan berhasil, sejumlah faktor moderasi penting perlu diperhatikan: kesiapan organisasi (kemampuan SDM, budaya, komitmen manajemen), regulasi/politik, model ekonomi (misalnya ekonomi sirkular), dan partisipasi stakeholder. Selain itu, penulis mengidentifikasi kekosongan penelitian — misalnya kurangnya studi empiris kuantitatif, sedikit penelitian yang melihat keberlanjutan sebagai pendorong adopsi Industry 4.0, serta kurangnya perhatian terhadap efek negatif dari teknologi — dan merekomendasikan arah penelitian ke depan berdasarkan kerangka yang mereka usulkan.
Komentar
Posting Komentar