Tugas Mandiri 4

A. Identifikasi Sumber

Judul : Circular Economy Matrix Guiding Manufacturing Industry Companies towards Circularity — A Multiple Case Study Perspective 

Penulis / Institusi : Leila Saari, Katri Valkokari, Jorge Tiago Martins, Federica Acerbi, dan kolega; diterbitkan di jurnal Circular Economy and Sustainability. 

Tahun publikasi : 2024 

Sumber : Jurnal Circular Economy and Sustainability 


B. Ringkasan Eksekutif

Studi ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan perusahaan manufaktur untuk beralih dari sistem ekonomi linear menuju ekonomi sirkular dalam menghadapi tekanan lingkungan global dan target pembangunan berkelanjutan. Tujuannya adalah mengembangkan dan memvalidasi sebuah circular economy maturity matrix yang dapat membantu perusahaan manufaktur menilai sejauh mana mereka telah menerapkan prinsip-prinsip sirkularitas dan merancang langkah perbaikan selanjutnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus multipel terhadap sembilan perusahaan manufaktur dari berbagai negara dan sektor, baik perusahaan besar maupun UKM. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi mengenai praktik sirkular yang dijalankan, posisi mereka dalam rantai nilai, dan strategi penerapan ekonomi sirkular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan yang sepenuhnya berada pada tahap ekonomi linear. Sebagian besar telah mencapai tingkat kematangan systemic resource management dan circular economy thinking. Hanya sedikit perusahaan yang berhasil mencapai tingkat circularity penuh, biasanya berasal dari startup yang memang sejak awal mengadopsi model bisnis sirkular. Lebih dari empat puluh praktik sirkular teridentifikasi, mencakup pengurangan penggunaan bahan baku, desain modular, perpanjangan umur produk, serta pemanfaatan limbah samping untuk bahan baru.


C. Analisis Prinsip Circular Economy

Prinsip-prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover, Revalue) terlihat nyata dalam studi ini. Prinsip Reduce diterapkan melalui efisiensi desain produk, penggunaan bahan yang lebih sedikit, serta pengurangan limbah di sumbernya. Reuse terlihat dari upaya perusahaan memperpanjang umur produk melalui perawatan, perbaikan, dan penggunaan kembali komponen. Recycle dijalankan lewat pemrosesan limbah internal dan penggunaan bahan daur ulang dalam produksi baru. Recover diimplementasikan melalui pemanfaatan limbah sebagai sumber energi atau bahan substitusi. Sedangkan Revalue muncul dalam bentuk penilaian ulang terhadap limbah atau side streams sebagai sumber nilai baru, baik melalui inovasi produk maupun penguatan citra keberlanjutan perusahaan. Keberhasilan penerapan setiap prinsip bervariasi; perusahaan besar cenderung lebih berhasil karena memiliki infrastruktur dan modal, sedangkan UKM menghadapi keterbatasan teknologi dan dana.


D. Evaluasi Kritis

Implementasi ekonomi sirkular di sektor manufaktur menunjukkan kemajuan berarti, terutama dalam perubahan pola pikir dan manajemen sumber daya yang lebih efisien. Kelebihannya terletak pada adanya alat ukur kematangan yang memudahkan perusahaan menilai posisi mereka, serta berbagai praktik konkret seperti reuse dan recycle yang sudah mulai dijalankan. Namun, masih terdapat kelemahan dalam hal pengukuran dampak, keterbatasan sumber daya pada UKM, dan kurangnya perhatian terhadap aspek sosial. Hambatan utama yang muncul meliputi biaya investasi yang tinggi, kurangnya kesadaran internal, dan infrastruktur daur ulang yang belum memadai. Dalam konteks Indonesia, tantangan ini sangat relevan. Banyak UKM menghadapi keterbatasan serupa, sementara kebijakan dan infrastruktur ekonomi sirkular masih berkembang dan membutuhkan dukungan lebih kuat, baik dari sisi regulasi maupun teknologi.


E. Kesimpulan dan Rekomendasi

Dari studi ini, dapat dipelajari bahwa transformasi menuju ekonomi sirkular harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kematangan masing-masing perusahaan. Model maturity matrix dapat menjadi panduan penting dalam menilai posisi dan arah pengembangan selanjutnya. Penerapan prinsip 5R terbukti mampu meningkatkan efisiensi sumber daya dan nilai ekonomi, meskipun masih memerlukan dukungan sistemik. Untuk konteks Indonesia, disarankan agar pemerintah memperkuat kebijakan dan insentif ekonomi sirkular, memperluas infrastruktur daur ulang, serta mendorong pendidikan dan inovasi bisnis berbasis revaluasi limbah. Dengan dukungan kolaboratif antara industri, pemerintah, dan masyarakat, sektor manufaktur Indonesia dapat bergerak menuju sistem produksi yang benar-benar sirkular dan berkelanjutan.


Daftar Pustaka

Ellen MacArthur Foundation. (2019). Completing the picture: How the circular economy tackles climate change. Ellen MacArthur Foundation. https://ellenmacarthurfoundation.org

Kirchherr, J., & van Santen, R. (2019). Research on the circular economy: A critique of the field. Resources, Conservation and Recycling, 151, 104480. https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2019.104480

Saari, L., Valkokari, K., Martins, J. T., Acerbi, F., Heikkilä, A., & Korkeakoski, M. (2024). Circular economy matrix guiding manufacturing industry companies towards circularity—A multiple case study perspective. Circular Economy and Sustainability. Springer. https://doi.org/10.1007/s43615-024-00385-3

World Economic Forum. (2021). Circular transformation of industries: Unlocking new value in the manufacturing sector. World Economic Forum. https://www.weforum.org

United Nations Environment Programme (UNEP). (2020). Building circularity into our economies through sustainable resource management. UNEP. https://www.unep.org

European Commission. (2020). Circular economy action plan: For a cleaner and more competitive Europe. Publications Office of the European Union. https://environment.ec.europa.eu




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Terstruktur 1

Tugas Mandiri 2

Tugas Terstruktur 2